Coretan Tangan Ummu Raihan

Ini  adalah pengalamanku sewaktu mudik lebaran kemarin. Seperti lebaran tahun-tahun kemarin, tahun ini kami sekeluarga mudik ke Klaten. Kebetulan suami dapat jatah cuti panjang, kami menghabiskan libur lebaran dengan jalan-jalan ke kota Gudeg. Awal cerita dimulai dari jalanan Malioboro. Siapa yang tidak kenal dengan jalanan ini. Pasti semua seduah pernah kesana & memborong aneka macam batik & kaos dagadunya. Naahh,, kemarin itu saya tidak tertarik dengan batik ataupun kaosnya. Mata saya langsung milirik & jatuh hati pada akang2 penjual tanaman hias di depan benteng Vredeburg. Setelah mengamati & mellihat tanaman hias itu,,akhirnya saya terbujuk oleh rayuannya. Dua pot tanaman hias akhirnya berpindah tangan. Sampai rumah di Klaten,, dua pot tanaman itu aku siram dengan penuh cinta,,akan tetapi selang satu hari sejak pembelian, satu pot tanaman tersebut tiba-tiba daunnya mulai mengering. Bingung,,,apa ada yang salah dengan perawatanku ini???dan pot yang satunya juga menunjukkan gejala yang sama. Hiks,,,

Lama aku di depan hp,,berselancar di internet tak jua menemukan apa nama kedua tanaman hias tersebut. Akhirnya suami membantu dengan mengupload foto tanaman tersebut ke facebook. Sebagian teman suami mengetahui nama tanaman itu & sebagian juga memberikan informasi yang cukup membuat saya kecewa (karena apa yang dikatakannya itu benar). Sesuai instruksi,,saya bongkar tanaman hias itu dari pot kemudian saya bersihkan akarnya dari tanah & cuci bersih dengan air mengalir. Setelah akar bersih dari tanah,,akar tersebut saya cabut & ternyataaa akar itu tidak menyatu dengan tanamannya (akar palsu). Akar palsu atau akar-akaran itu diikat dengan batang tanaman menggunakan kawat. Hwuuaaa,,, pengen nangis, marah karena merasa terbohongi. 

Semoga pengalamanku ini bermanfaat untuk pecinta tanaman hias. Foto diatas adalah salah satu tanaman hiasnya sedangkan tanaman satunya sudah mati mengering.